Nomo Koeswoyo Ternyata tak Ikut Ditangkap Rezim Orde Lama

nomo koeswoyo

topmetro.news – Koes Bersaudara adalah salah satu band papan atas di era 60-an. Band itu dimotori oleh Koeswoyo bersaudara, antara lain, Nomo, Ton, Yok, dan Yon. Nama band ini cukup menjulang, hingga akhirnya mereka harus berhadapan dengan Pemerintah Orla.

Personel band ini ditangkap dan ditahan di Penjara Glodok. Alasannya, mereka dianggap memainkan lagu-lagu ‘ngak-ngik-ngok’ atau kebarat-baratan, sesuatu yang diharamkan rezim saat itu.

Ternyata, yang langsung ‘diciduk’ dari rumah mereka pada tanggal 29 Juni 1965 adalah Ton, Yok, dan Yon. Sementara Nomo saat itu sedang tidak berada di rumah, sehingga lolos dari penangkapan. Seharusnya, Nomo sudah bisa bebas.

Namun, sebagaimana diceritakan salah sorang putrinya yang mantan artis cilik terkenal, Chicha Koeswoyo, pria yang sekarang sudah berusia 80 tahun itu ternyata punya rasa solider tinggi.

Alih-alih menikmati kebebasannya, Nomo malah mendatangi kantor polisi dan minta ikut ditahan sebagai wujud solidaritas kepada saudara-saudaranya.

Sebagaimana diketahui, para personel Koes Bersaudara itu pun mendekam di penjara selama tiga bulan. Lalu mereka akhirnya dibebaskan tepat sehari sebelum Gerakan 30 September PKI.

BACA JUGA: Ternyata Angelina Jolie tak Pernah Naksir David Beckham

Nomo Koeswoyo dan Bemo

Pada tahun 1969, Nomo keluar dari Koes Bersaudara. Sejak itu, kondisi ekonomi Nomo Koeswoyo menjadi tidak menentu. Bahkan untuk menghidupi keluarganya, Nomo pun sempat menjadi bemo dan yang menjadi kernet adalah istrinya sendiri. Trayeknya adalah Blok M – Pasar Senen.

Begitu susahnya kehidupan Nomo Koeswoyo saat itu, sehingga sering tidak punya uang. Menurut uraian Chicha Koeswoyo di akun Facebooknya, pernah kejadian saat Chicha masih bayi, Nomo Koeswoyo harus mendapatkan pisang. Padahal saat itu Nomo tak punya uang, sementara pisang itu sangat dibutuhkan untuk Chicha yang masih bayi.

“Anak kita butuh pisang dan kamu harus mendapatkannya. Terserah caranya bagaimana!” kata istri Nomo, sebagaimana diceritakan Chicha.

Nomo Koeswoyo pun pergi ke pasar, mengamati semua orang, dan akhirnya melihat seorang keturunan Chinese keluar dari toko. Dengan ragu-ragu, Nomo menghampiri orang tersebut dan langsung mengutarakan niat mau minjam duit. Padahal mereka tidak saling kenal.

Tentu saja orang tadi menjadi bingung bercampur curiga. Apalagi ‘tongkrongan’ Nomo Koeswoyo seperti preman pasar, lusuh dan dekil. Melihat orang tadi bingung, Nomo mengulangi permintaannya dan tetap tak ada reaksi.

Melihat tidak ada reaksi, Nomo Koeswoyo ‘mencolek’ pinggang orang tadi dengan telunjuknya sambil berkata, “Pelit banget! Gue ganti uang lo kalo udah punya duit. Gue janji!!”

Mungkin karena merasa terancam dan mengira ujung jari Nomo Koeswoyo adalah senjata tajam, orang tersebut membuka dompetnya. Mengambil uang dan memberikannya kepada Nomo Koewoyo. Selanjutnya orang tadi langsung ‘ngacir’ meninggalkan Nomo.

Dan jumlah uang itu ternyata sangat banyak, mencapai Rp4.000. Sementara harga sebuah Vespa saat itu adalah Rp12.000.

Suatu ketika, saat Nomo sudah memiliki banyak uang karena sukses di dunia musik, dirinya berniat mengembalikan uang pinjaman itu. Namun pria yang sekarang menetap di Magelang, Jawa Tengah itu tak pernah lagi berjumpa dengan si pemberi pinjaman.

Nomo sudah pergi ke lokasi dia meminjam itu, namun orang tersebut tak pernah muncul. Bahkan Nomo Koeswoyo memasang iklan di koran supaya bisa ketemu. Tapi tetap juga tidak pernah lagi jumpa.

“Sampai hari ini Papa masih berharap semoga Allah suatu hari bisa mempertemukan Papa dengan orang itu untuk menyelesaikan urusan hutang piutang ini,” kata Nomo Koeswoyo, seperti diceritakan Chicha di akunnya.

Keberhasilan Nomo Koeswoyo

Cerita keberhasilan Nomo Koeswoyo sudah sering diceritakan, dimana dia akhirnya bergabung dengan perusahaan rekaman Yukawi di Bogor. Dia dipercaya mengelola perusahaan itu dan Nomo pun kembali bermusik.

BACA JUGA: A Man Called Ahok’ Capai 1 Juta Penonton

Nomo Koeswoyo membuat banyak album, juga mengorbitkan beberapa band dan penyanyi, di antaranya Kembar Group, Usman Bersaudara, dan Rhoma Irama. Dia juga melambungkan namanya sendiri, No Koes, termasuk anaknya, Chicha Koewoyo. (TM-PARDOMUAN)

Related posts

Leave a Comment